Archive for April, 2015

Sistem Informasi pada Sarana Pelayanan Kesehatan

Apr 14th, 2015 Posted in Uncategorized | no comment »

Di era globalisasi seperti saat ini, teknologi informasi semakin berkembang yang ditandai dengan perkembangan internet, sehingga dapat dikatakan bahwa yang mereka menguasai informasi & teknologi adalah yang ‘menguasai dunia’. Karena hampir semua aspek dalam kehidupan terkena imbasnya, salah satunya aspek kesehatan khususnya pada sarana pelayan kesehatan. Tidak diragukan lagi bahwa kesehatan adalah salah satu kebutuhan primer manusia, karenanya sarana pelayanan kesehatan hampir setiap hari ramai dikunjungi oleh masyarakat. Maka dari itu, untuk kepentingan pengobatan pasien. semua hal mengenai informasi pasien harus dikelola dengan baik & aman, sehingga dibutuhkan suatu sistem yang aman & berjalan lancar. Indonesia menduduki posisi kedelapan terbesar di dunia dalam menggunakan internet dan empat besar di Asia setelah China, India dan Jepang. Jumlah pengakses internet saat ini di Indonesia mencapai 61 juta jiwa atau 23,5 persen dari jumlah total penduduk Indonesia. Dalam penggunaan media sosial facebook, Indonesia menduduki posisi keempat setelah Amerika, Brazil dan India serta posisi kelima terbesar dalam penggunaan akun twitter (detik.com). Namun, tidak semua pengelola & praktisi sarana pelayanan kesehatan di Indonesia sadar akan pentingnya penggunaan teknologi informasi sehingga pelayanan terhadap pasien tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Dibandingkan dengan negara-negara sedang berkembang lainnya, Indonesia masih tertinggal jauh dalam hal pengembangan teknologi informasi untuk kepentingan kesehatan publik. Misalnya Malaysia yang jumlah populasinya hanya 28 juta jiwa telah memasukkan Lifetime Health Record (riwayat penyakit individu) ke dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) masyarakatnya. Hal ini akan memudahkan mereka dalam urusan administratif. Begitu pula dengan Nepal, kondisi geografis negaranya yang didominasi oleh pegunungan telah menciptakan inovasi dengan menggunakan Telemedicine untuk 30 daerah yang susah dijangkau. Aplikasi ini berguna untuk pelayanan kesehatan dimana dokter dan pasien yang tinggal jarak jauh dapat berkomunikasi dengan saling menerima dan mengririm gambar. Kemudian dokter melakukan diagnosis berdasarkan gambar tersebut. Mungkin Indonesia dapat mencontoh kedua negara tersebut, dengan koordinasi pemerintah yang baik tentunya.

Penggunaan sistem informasi pada sarana pelayanan kesehatan bisa memudahkan dan mempercepat kerja para tenaga administrasi kesehatan. Selain mudah dalam pencarian data pasien, juga sangat menghemat waktu. Dengan demikian, dapat dipastikan akan mengurangi beban kerja para tenaga administrasi. Secara tidak langsung ini dapat berdampak pada kinerja petugas dalam melayani pasien dan dapat meningkatkan mutu layanan suatu Rumah Sakit. Di sisi lain, pendaftaran berobat pasien dengan pemanfaatan IT ini sangat jitu menghindari risiko terjadinya duplikasi data pasien suatu Rumah Sakit. Dengan demikian, keakuratan data dapat terjamin untuk keperluan analisa penyebaran penyakit atau penyusunan laporan 10 penyakit terbesar juga laporan-laporan lain ke Dinas Kesehatan. Laporan ini berperan penting untuk menganalisis permasalahan-permasalahan kesehatan di masyarakat dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, penggunaan teknologi dalam menunjang Jaminan Kesehatan juga bisa dimanfaatkan untuk membangun sebuah Integrated Healthcare Information System (Sistem Informasi Layanan Kesehatan Terpadu) guna menghubungkan data antar Rumah Sakit kabupaten, provinsi dan nasional. Ini dapat menunjang pelayanan kesehatan secara menyeluruh misalnya dalam hal pengurusan surat rujukan pasien Rumah Sakit dari Puskesmas atau klinik ke RSU Kabupaten/Provinsi dan nasional. Tidak perlu lagi terjadi masalah penundaan pemberian layanan kesehatan dikarenakan persyaratan administratif berupa surat rujukan dan identitas pribadi yang tidak lengkap jika setiap data antar Rumah Sakit dan Puskesmas telah saling terhubung.

Penggunan teknologi informasi pada sarana pelayanan kesehatan tidak jauh dari program dan desain antar muka (interface) nya. Karena jika programnya kurang baik dan tidak bisa memenuhi kebutuhan petugas pengelola data dan informasi pasien maka akan berdampak buruk bagi pelayanan dan kinerja sarana pelayanan kesehatan tersebut. Maka dari itu dibutuhkan program yang diesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu, desain antar muka (interface) sistem informasi sarana pelayanan kesehatan harus mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh seluruh petugas pengolah data di sarana pelayanan kesehatan agar tidak memakan banyak waktu kerja karena harus menghadapi sistem yang membingungkan dan bertele-tele. Desain antar muka tersebut juga mungkin dapat dibuat seindah dan senyaman mungkin untuk dipandang agar petugas tidak merasa jenuh dalam bekerja karena kejenuhan bisa membuat pekerjaan menjadi kacau sehingga data informasi pasien yang harusnya dapat dikelola dengan menjadi berantakan dan berimbas pada buruknya pelayanan kesehatan di sarana bersangkutan.

Untuk melakukan penerapan sistem informasi sarana pelayanan kesehatan dibutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Banyak yang harus benar-benar dipersiapkan agar hasil yang akan diperoleh seperti apa yang diharapkan. Komponen utama untuk menunjang terlaksananya penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai kebutuhan :

·      Software (Sistem Informasi Manajemen Sarana Pelayanan Kesehatan)

·      Hardware (seperangkat komputer)

·      Networking (Jaringan LAN, wireless)

·      SOP (Standar Operasional Prosedur)

·      SDM (Sumber Daya Manusia)

Ketika sistem informasi telah siap diimplementasikan ternyata ada beberapa kendala yang terjadi di lapangan, antara lain ketidaksiapan pihak sarana pelayanan kesehata dalam menerapkan system informasi yang terintegrasi dan berbasis komputer, sulitnya merubah pola kerja yang telah terbiasa dengan sistem manual menjadi komputerisasi, dan penyajian data yang belum semuanya dalam bentuk elektronik yang akan memudahkan proses migrasi data. Untuk itu dibutuhkan pelatihan dalam bidang teknologi informasi pada petugas.

Referensi:

https://yannypandhega.wordpress.com/tag/kebutuhan-primer/ . 14 April 2015. pukul 11.38

https://teknosehat.wordpress.com/ .14 April 2015. pukul 11.40

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2015/01/02/pentingnya-it-dalam-pelayanan-kesehatan-kita-714254.html . 14 April 2015. pukul 11.47

http://herlinnuraeniwijaya.blogspot.com/2014/12/sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit.html . 14 April 2015. pukul 12.23